Pun hujan, selalu punya ceritanya sendiri
Pada tumpah airnya yang berderai-derai adalah rahasia
Mungkin tentang ragu,
Mungkin pula tentang pilu
Hujan, selalu punya ceritanya sendiri
Dalam riuh gemerisiknya yang bertubi-tubi adalah sepi
Mungkin caranya biar nampak,
Mungkin ia hanya butuh didekap
Pun aku,
Untukku, hujan adalah jawaban
Atas segala lelah yang lama ini berteman
Ia menghapus segala penat, sembunyikan jendelaku yang basah oleh air mata
Samarkan keringat yang membanjir membasahi pelipis, lalu terbebas ke setiap penjuru
Ia menghadiahkan aku jeda
Untuk menghela napas,
Untuk menyeka gerah,
Agar cukup bagiku waktu untuk mereka ulang, apa aku, apa mauku
Apa yang ku cari pada laju langkahku
Atau paling tidak, kemana kaki akan membawaku pulang dan berlalu